Selamat datang di Hamfara-1953.Com

Hidup itu Simple, cuma Sami'na wa Atho'na

Rabu, 10 April 2013 0 komentar



Telah sekian lama jari ini tidak mampu berlari diatas papan keyboard si mungil hijauku. terhambat dengan berbagai aktivitas, terhalang oleh berbagai deadline yang harus diselesaikan, terresistansi oleh lelahnya fisik yang senantiasa terforsir untuk menggenapi kewajiban atas amanah.

Bukanlah penyesalan yang terlampiaskan ketika kembali kata terungkap ditulisan ini. hanya sebagai kerinduan akan menyuarakan idealitas ketika realitas kehidupan sekitar begitu kejamnya, hanya meneriakkan kekesalan yang kalian tidak perlu terlalu repot mersponnya atas apa yang realitas lakukan terhadap kami yang memaksa setiap orang untuk berlaku individualistis, hedonis, pragmatis, dan miskinis. ketika tiada lagi yang tersisa dari hidup, kecuali hanya kehidupan sekuler bodoh yang menempatkan kehinaan pada umat terbaik ini. Klan penghuni Surga kelak.

Hingga menyebabkan apa yang masuk didalamnya -walaupun putih- namun tetap saja hitam. bukankah begitu sistem ini menyeret kita? Perlahan tapi pasti ke dalam kebusukan dan kedinginan di suatu tempat di masa depan yang sudah dikabarkan.

Peluh ini serasa tidak berarti lagi ketika apa yang kita lawan hancur sehancur-hancurnya menjadi bentuk yang tak berbentuk, menjadi apa yang disebut oleh seorang kawan sebagai ideology sampah yang tempatnya adalah di bantaran kali ciliwung, kali citandui, kali citarum, kali serayu dan kali-kali lain di negeri ini.

Kemenangan sudah pernah dijanjikan oleh seorang yang paling jujur dan amanah di muka bumi ini, orang yang jadi panutan semua ras manusia yang memilih Islam sebagai jalan hidup. Kemenangan adalah pasti. Kemenangan adalah keniscayaan. Alangkah mudahnya perjuangan ini, sebenarnya.

Tapi Tuhan tentu memiliki criteria yang menjadikan proses untuk menggapai kemenangan ini tidak mudah. Apa yang dialami oleh Nabi terakhir pun. Jalan yang beliau lalui tiada semulus sutra, tiada selurus garis, dan tiada semanis madu. Akan ada pula yang namanya kesusahan, kesempitan, ketidaksenangan, kegalauan dan kelelahan. Bukankah itu pula yang membuat banyak yang terjerembab dari jalan dakwah?

Ayolah, hidup ini sangat singkat. Pilihannya hanya terpaku pada dua. Selalu dua. Surga atau Neraka. Alangkah malang jika pilihan kita jatuh kepada neraka, karena itu seburuk-buruk tempat dan penghuninya pun adalah seburuk-buruk makhluk. Alangkah beruntung jika pilihan kita jatuh kepada apa yang disebut dengan Surga yang di dalamny ada kebahagiaan abadi dan itu adalah sebaik-baik tempat. Penghuninya pun adalah sebaik-baik makhluk.

Hidup itu simple. Untuk menuju kepada Surga, Alihkan hawa nafsu kita dengan Islam. Gunakan akal dengan proporsional untuk membimbing kita untuk menelaah wahyu pembawa kebenaran. Hanya komitmenkan “Sami’na wa atho’na”. Kami dengar dan kami patuh. Sungguh tiada pilihan lain selain itu. Mudah bukan? Tentu sangat  mudah. Hanya mendengarkan dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Sang Pencipta kepada kita. Tidak lebih. [] Adjih Mubarok
Share this article :
Silakan sebarkan artikel dalam blog ini, dengan syarat tetap menjaga amanah dalam penyalinan dan pengutipan tanpa memotong, menginterpretasi, dan mengubahnya; dan harus mencantumkan sumber dari apa yang diterjemahkan dan dipublikasikan
 
Support : Dakwah Kampus Chapter Hamfara
Hak Cipta hanya milik Allah SWT
Di buat oleh Creating Website dan Di modifikasi oleh Musthalihul Fatih
Di dukung oleh Blogger