Oleh : Ust. Titok Priastomo
“Sesungguhnya berdirinya khilafah hanyalah hadiah dari amal-amal shalih yang dilaksanakan sehari-hari oleh umat Islam. Barang siapa ingin khilafah tegak, hendaklah ia fokus untuk memperbaiki dirinya dengan iman dan amal shalih. Jika kita semua sudah iman dan beramal shalih, maka biarkanlah Allah memenuhi janjinya kepada kita.”
Jawab:
(1). Benar, kita harus fokus dengan amal shalih, karena beriman dan beramal shalih adalah misi kita di dunia. Namun sesungguhnya, ikut berusaha mendirikan khilafah merupakan bagian dari amal shalih yang tak boleh ditinggalkan, barang siapa menyepelekannya, maka ia telah menyia-nyiakan suatu perkara yang wajib hukumnya.
(2).Shalat, shadaqah, dan akhlaq baik mrpkn amal shalih, ada yg wajib ada yang sunnah. Tapi menjemput rizqi disyariatkan dengan bekerja, sehingga seorang suami belum dikatakan menunaikan tanggungjawabnya utk mencari nafkah hanya dengan shalat, dzikir, tilawah dan akhlaq mulia (tanpa bekerja). Memenangkan Islam dan mengalahkan musuh disyariatkan dengan berjihad, metodenya bukan dengan pelaksanaan shalat (meski shalat tetap wajib, dpt menguatkan jiwa). Demikian halnya dengan mendirikan khilafah, disyariatkan dakwah pemikiran dan perjuangan politik di tengah-tengah umat untuk menegakkannya. Jadi, masing-masing amal shalih harus dilaksanakan sesuai peruntukannya, khususnya utk amal shalih yang berbentuk thariqah (metode praktis).[TitokPriastomo/hamfara-1953]