Bina Wa Tarkiz; Chapter Hamfara

Reportase

Bina Wa Tarkiz; Chapter Hamfara

…………………………………………

Hidden Agenda Mengajak 1275 untuk MK

BANGUNJIWO – 15 November 2012 bertepatan dengan peringatan tahun baru Hijjriah 1435 H Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Chapter Hamfara mengadakan sebuah event bertajuk Bina Wa Tarkiz Kitab Daulah Islam karya pendiri hizb at tahrir, Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani rahimallah ta’ala. Acara tersebut diselenggarakan di salah satu ruang kelas kampus Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Hamfara Yogyakarta yang dihadiri oleh para anggota (hizbiyyin) dari partai internasional ini, hizb at tahrir. Diselenggarakannya acara ini sebagaimana penjelasan Ust. M. Dhuha Ghufron – sebagai koordinator dari Chapter Hamfara –adalah “ Untuk mematangkan tsaqofah para hizbiyyin dalam menambah pemahaman-pemahamannya sehingga tergambar pada dirinya pemahaman yang menyeluruh tentang tsaqofah-tsaqofah Islam yang diadopsi oleh hizb at tahrir di dalam kelompok halaqah mereka, yang memimpin sekaligus menjadi guru umat (khususnya para daris) dalam transfer tsaqofah-tsaqofah hizb at tahrir sebagai qiyadah fikriyyah dalam rangka meluruskan pemikaran, perasaan dan peraturan hidup umat (khususnya daris) melalui dakwah berjama’ah ” begitulah kata beliau yang sering dipanggil Ust. Dhuha.

ini dimulai pukul 07.15 WIB dengan sebuah pengantar yang penuh semangat, memberikan kobaran api perjuangan untuk para peserta Bina Wa Tarkiz dari Ust. Dhuha yang juga sebagai ketua Unit Bina Mahasiswa (UBM) STEI Hamfara Yogyakarta. Sebagai pengantara acara ini beliau menyerukan kepada para syabab khususnya para hizbiyyin agar selalu berkomitmen, istiqomah, sadar bahwa perjuangan hizb at tahrir sudah sampai dalam tahapan tafaa’ul ma’al ummah (berinteraksi dengan masyarakat). Dakwah hizb at tahrir sudah menuju langkah untuk mempersiapkan tegaknya Khilafah Islamiyyah dengan izin dari Allah ta’ala. Sehingga bagi seorang pejuang Islam harus terus memantapkan diri, mematangkan segenap tsaqofah, menempa semangat untuk semakin mendekatkan diri dari pertolongan Allah ta’ala dengan mengoptimalkan peran dakwah di tengah-tengah masyarakat. Beliau juga memberikan nasihat kepada para peserta Bina Wa Tarkiz agar terus berpegang kepada Syari’at Islam dalam posisi mereka sebagai individu. Hal ini terlihat dari seruannya kepada peserta, “ Kalau ada syabab yang pacaran, mending keluar saja dari hizb at tahrir, mending mati saja, buat apa hidup. Begitu juga kalau ada syabab yang masih membuka aurat mati saja. “ Begitu dengan nada tegas beliau menyeru kepada para peserta acara tersebut.