Selamat datang di Hamfara-1953.Com

Wanita Pencetak Generasi Cemerlang

Rabu, 26 Desember 2012 0 komentar


Oleh : Imas Masitoh 

Aisyah RA. adalah seorang istri yang sangat dicintai oleh Rasulullah. Beliau memiliki ingatan yang hebat dan meriwayatkan lebih dari 2000 hadits. Memiliki pemahaman yang dalam mengenai tafsir, hadits, dan fiqih. Pada usia 18 tahun, rakyat dari seluruh Arabia datang untuk menanyakan berbagai tsaqafah  Islam. Itulah sosok Aisyah RA. 

Bagaimana dengan kita? Akhwatii, sungguh sosok Aisyah RA. sangat layak untuk dijadikan teladan dan contoh bagi kita semua. Hal yang mungkin dapat kita lakukan adalah terus-menerus mencari pengetahuan dengan membaca. Karena sebaik-baik teman duduk adalah buku. Jangan lupa pula untuk senantiasa melibatkan diri dalam kajian tsaqafah  keislaman. Sungguh amat beruntung, ketika kita berada di Hamfara ini yang senantiasa setiap waktunya digunakan untuk “melahap” tsqafah tanpa melalui perjuangan yang cukup sulit. Ibaratnya jika tsaqafah  itu makanan, ia sudah terhidang di meja makan. Kita hanya tinggal memakannya. 


Datang ke kajian tsaqafah  jangan sampai hanya untuk sekedar menggugurkan kewajiban. Untuk mengisi absensi misalnya supaya tidak TL. Sungguh pragmatis sekali jika itu masih ada dalam benak-benak kita semua. Oleh karena itu, kita harus senantiasa meluruskan niat kita karena mardhotillah. Insya Allah dengan seperti itu, tsaqafah  yang kita dapatkan akan bermanfaat dan menjadi ladang pahala bagi kita karena senantiasa mendakwahkannya kepada yang lain. Bukankah kita tahu balasan dari “pahala investasi”? Ya, apalagi kita seorang ekonom islam pasti paham dengan apa yang disebut dengan investasi. Sungguh hal yang sangat menggiurkan.

Hal yang harus dihindarkan ketika mengikuti kajian adalah 3D (Datang, Duduk, dan Diam) dan kemudian pulang. Bawalah buku catatan kecil untuk mencatat penjelasan ustadz. Ingat, ikatlah ilmu itu dengan tulisan. Kemudian kita sampaikan dengan lisan atau mungkin kita diskusikan kembali dengan saudara-saudara yang lain. Sungguh, akan sangat menentramkan hati jika tempat tinggal kita dipenuhi dengan diskusi-diskusi seputar keislaman, buku-buku islam terpegang di tangan-tangan para akhwati sekalian. Seorang pecinta itu dia tak akan jauh dari buku. Tilawah Al-Qur’an senantiasa disenandungkan untuk mengagungkan Asma-Nya.

Tentu saja kita sadar bahwa nanti kelak kita akan menjadi sekolah pertama (madrasatul uula) bagi anak-anak kita. Menjadi panutan dan tempat bertanya mereka. Maka mulai saat ini kita menyiapkan diri kita untuk bisa menjadi seorang wanita cerdas yang mampu mencetak generasi cemerlang. Sejarah pun telah membuktikan bahwa ulama-ulama hebat terdahulu ada di balik seorang wanita (ibu) yang hebat pula. Mari kita semua bercermin, sudahkah pemahaman itu terinternalisasi dalam diri kita? Insya Allah dengan terinternalisasinya pemahaman itu itu akan tercermin dari perilaku/tingkah laku diri kita. 

Wallahu a’lam bishowaab 

Share this article :
Silakan sebarkan artikel dalam blog ini, dengan syarat tetap menjaga amanah dalam penyalinan dan pengutipan tanpa memotong, menginterpretasi, dan mengubahnya; dan harus mencantumkan sumber dari apa yang diterjemahkan dan dipublikasikan
 
Support : Dakwah Kampus Chapter Hamfara
Hak Cipta hanya milik Allah SWT
Di buat oleh Creating Website dan Di modifikasi oleh Musthalihul Fatih
Di dukung oleh Blogger